Tampilkan postingan dengan label kabupaten. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kabupaten. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Oktober 2014

Jalan-jalan Ke Sragen


Bumi Sukowati, sebutan lain dari kabupaten Sragen. Nama tersebut merupakan nama yang telah digunakan pada masa pemerintahan Kerajaan Surakarta, yang pada akhirnya berubah nama menjadi Sragen. Kabupaten Sragen terletak pada lembah aliran sungai bengawan Solo yang mengalir ke arah timur. Ada pun batasan alam di 2 mata angin lainnya adalah gununga lawu di selatan, utara perbukitan yang merupakan sistem pegunungan Kendeng. Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam 20 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 208 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sragen.

Berdirinya Kabupaten Sragen melalui pengorbanan serta rasa cinta tanah air yang sangat dalam. Bagaimana tidak? Berdirinya kabupaten ini berkaitan dengan sejarah bangsa, ketika penjajah Belanda masih menguasai Indonesia. Jadi, awal mula berdirinya Kabupaten Sragen ini berkaitan dengan pergerakan Pangeran Mangkubumi, yang kelak akan menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang melakukan perlawanan bagi penjajahan kolonial Belanda.

Pangeran Mangkubumi, yang tak lain adalah adik dari Sunan Pakubuwono II yang berasal dari Mataram, sangat benci dengan pemerintah Kolonial Belanda karena menindas dan menjajah rakyat Jawa. Pada masa itu sikap Belanda sangat kejam, rakyat dijadikan budak dan pesuruh tidak diberi gaji dan penghidupan layak. Mereka senantiasa bekerja dan tidak ada waktu sedikit pun untuk beristirahat. Hal inilah yang mendasari kemarahan pangeran Mangkubumi. Beliau pada akhirnya memutuskan untuk mengadakan perang dengan pemerntah kolonial. Peperangan ini dimulai dari tahun 1746 sampai 1757.

Dalam masa-masa peperangan itu, pangeran Mangkubumi mengadakan perjalanan hingga sampai ke tlatah Sukowati. Di sinilah, kelak pangeran Mangkubumi akan dikenal sebagai pangeran Sukowati serta membentuk pemerintahan pemberontakan di sana. Kejadian demi kejadian pun terus bergulir dari tahun ke tahun, hingga akhirnya Sragen pun menjadi sebuah daerah otonom dan memiliki 20 kecamatan.